Owner Kyowakai Medical Corporation Jepang dan LPK Marzuba Kunjungi RS Madina

   Owner Kyowakai Medical Corporation Jepang, Kenzo Kiso meninjau gedung lama Rumah Sakit (RS) Madina Bukittinggi, Selasa 31 Mei 2022. Perusahaan Jepang yang bergerak di bidang kesehatan bersama LPK Marzuba tersebut rencananya akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Madina. Kerjasama itu terkait penyelenggaraan diklat perawat medis yang akan bekerja di rumah sakit, serta care giver atau perawat lanjut usia (Lansia). Rencananya gedung lama Rumah Sakit Madina akan menjadi tempat pendidikan dan latihan (diklat) bagi tenaga kerja yang ingin bekerja ke jepang nantinya.
   Tidak sendiri, Pimpinan LPK Marzuba SO PT Marzuba Sejahtera Indonesia, Romi chandra bersama Komisaris, Desah Gde Mayang Sari juga ikut mendampingi Kenzo Kiso. “Terima Kasih, saya sangat terkesan dengan sambutan yang luar biasa ini,” ujar Kenzo Kiso.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Madina Bukittinggi, Azwir Dahlan menjelaskan, kedatangan Kenzo Kiso ke Rumah Sakit Madina Bukittinggi untuk melihat kesiapan Madina dalam menyelenggarakan program diklat. Ia melanjutkan, bangunan lama Rumah Sakit Madina nantinya akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan, sekaligus asrama bagi para peserta.
Ketua Tim Rumah Sakit Madina Bukittinggi, Dino Herman menambahkan, untuk tenaga pengajar nantinya berasal dari LPK SO PT Marzuba dan tenaga kesehatan Rumah Sakit Madina. Sementara para peserta nantinya akan mendapatkan pelatihan secara teori dan langsung mengaplikasikannya di Rumah Sakit Madina. Namun semua itu tentunya atas bimbingan dan pengawasan oleh tim Yanmed Rumah Sakit Madina.
   “Lama diklatnya 4 sampai 6 bulan. Rencananya setelah MOU disepakati, tim manajemen diklat dan yanmed Rumah Sakit Madina berencana untuk awal ini akan membuka dua kelas diklat dengan total 50 peserta,” ujar Dino. Setelah lulus diklat, peserta akan diproses sepenuhnya oleh LPK SO PT Marzuba Sejahtera Indonesia. Hal itu bertujuan untuk persiapan permagangan luar negeri, baik yang akan bekerja dirumah sakit maupun perawat lansia di jepang. Sementara itu, Komisaris Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) SO PT Marzuba Sejahtera Indonesia, desak Gde Mayang Sari menjelaskan jika Kyowakai Medical Corporation Jepang juga memberikan beasiswa kepada anak-anak di Sumbar.
    “Mereka memberikan beasiswa kepada anak-anak di Sumbar untuk selanjutnya dapat bekerja sebagai karyawan tetap di Jepang,” ujar Mayang. Menurutnya, tawaran kerja di Jepang oleh Kyowakai Medical Corporation Jepang sangan berbeda dengan program magang lainnya. Perbedaan yang signifikan terletak pada pemberian visa. Visa itu memungkinkan tenaga kerja dari indonesia bisa bekerja di Jepang dalam jangka waktu yang panjang atau tidak terbatas. Terkait kesepakatan kerja sama dengan Rumah Sakit Madina sendiri menurutnya seudah mulai final, sebagai tempat pendidikan dan pelatihan. “Untuk Rumah Sakit Madina ini akan jadi training center. Lokasi di gedung lama Madina,” jelas Mayang. Ia berharap pada April 2023 mendatang peserta yang mengikuti diklat di Rumah Sakit Madina bukittinggi sudah bisa berangkat ke Jepang.
   LPK SO PT Marzuba Sejahtera Indonesia sendiri telah banyak memberangkatkan tenaga kerja dari berbagai daerah di Indonesia ke Jepang. ” kami sudah dua tahun bekerja sama dengan Kyowakai Medical Corporation dan telah memberangkatkan lebih kurang 200 orang,” ungkap Mayang. Terkait kerjasama internasional ini, Afdal SH selaku Asisten Staf Khusus Presiden memberikan apresiasi ke pada LPK SO PT Marzuba Sejahtera Indonesia. Ia mengapresiasi inisiasi kegiatan dan kunjungan dari pihak Kyowa Medical Coorporation Jepang ke Sumatera Barat.
   Selain itu, ia juga mengapresiasi kerjasama antara LPK Marzuba dengan Rumah Sakit Madina Bukittinggi sebagai diklat tenaga kesehatan bagi tamatan SMA, SMK, D3 dan S1 Keperawaan. Dengan kerjasama ini ia berharap dapat meningkatkan kualitas dan skill SDM tenaga kesehatan yang nantinya berdaya saing tinggi. Menurutnya diklat ini memberikan kesempatan dan peluang lebih luas kepada tenaga kesehatan untuk dapat bekerja sebagai tenaga profesi diluar negeri maupun dalam negeri. “Semoga hal inin terlaksana tidak hanya dibidang tenaga kesehatan saja tapi bisa di bidang lainnya,” harapnya.
Slide 2
Slide 2
Slide 2
Slide 2
Slide 2
previous arrow
next arrow

Leave a Comment

START TYPING AND PRESS ENTER TO SEARCH